Selasa, 29 April 2014



Mentari bersinar terang, aku pun bergegas mandi dan langsung melaksanakan shalat subuh. Yaa, itu kebiasaan aku setiap pagi, lalu aku bersarapan bersama ayah dan bunda ku lalu, setelah itu, aku pun berangkat sekolah.
Di sekolah
Yaa.. aku suka dengan teman sekelasku, Sebut saja namanya, Irsyad. Ya menurutku, dia baik, sholeh. Tapi, sahabatku juga menyukainya, ya itulah ceritanya.
Disaat aku masuk kelas, aku dikejutkan dengan berita dari temanku.
“Ehh.. lif, lu tau gak, Si Irsyad kan baru jadian sama Anya loohh..” Kata temanku
“Iya? Oh.. ya udah atuh.. selamat aja, aku juga ikut bahagia” Jawab aku, sebenarnya, hati aku hancur berkeping-keping pas tau dia jadian sama sahabat aku sendiri.
Sehabis itu. aku langsung ngucapin selamat sama sahabatku ya.. dia Anya
“Selamat ya Anya, semoga langgeng” mata aku mulai berkaca-kaca, lalu tanpa mendengar jawaban Anya, aku langsung bergegas keluar kelas, lalu ke kamar mandi, supaya tidak ada satu pun orang yang melihatku menangis.
“Yaa, kasihan banget ya, gue, ell.” Jelasku terhadap Elida, ya elida juga sahabatku, dia selalu ngedengerin curhatan curhatan aku.
“Udah lif, kamu gak boleh sedih, Kan kamu cewek yang tegar, ramah, murah senyum, masa cuman gara gara ini aja, kamu nangis?” jelas Elida
“Tapi ell, aku gak kuat ell, sahabat aku sendiri kayak gini sama aku, apa aku gak pantes dicintai ya?”
“Kamu pantes kok lif, udah, kamu jangan sedih terus.”
“iya ell. makasih nasihatnya”
2 minggu pun berlalu..
Ternyata, Irsyad Putus sama Anya..
Baru juga masuk ke kelas, elida sudah memanggilku.
“Alifia, alifia” teriak elida
“Ya.. ada apa ell? Teriak teriak?”
“Si Irsyad udah putus noh, sama si Anya.”
“Iya? ya Allah, terus si anya nya gimana?”
“Udahlah gak usah mentingin dia lif, dia kan udah bikin kamu sakit hati, kamu kok masih aja belain dan peduli sama dia?”
“Ell.. bagaimanapun, dia sahabat aku ell”
“Sahabat macam apa dia, nusuk kamu dari belakang?”
“Udahlah biarin ell.. Kan itu udah berlalu..”
“Iya, lif kenapa kamu gak nembak Irsyad aja?”
“Gak ell.. gak bisa.. mana mungkin aku nembak dia, dia juga gak akan suka sama aku.”
“Coba ajaa.”
“Hai, Alifia.” sapa irsyad
“oh.. hai.. Ada apa? Tumben manggil.”
“Gak papa kok.”
“oohh..”
“Lif, memangnya kamu suka sama aku?”
DEG! jantung ini serasa berhenti sejenak.. Apa yang harus aku katakan sama Irsyad?
“Enggak kok Syad, lagian aku juga nyadar kok kalau aku gak pantes buat kamu.”
“Oh”
Cuma kata “Oh” saja?
Ya Allah.. rasanya hati ini remuk.
Keesokannya..
Ternyata Irsyad sudah tau kalau aku suka sama dia dari dulu.
Ya Allah, apa yang bakalan terjadi?
Ternyata benar, apa yang aku Fikirkan terjadi.
“Eh, lif jujur deh, lu suka kan sama gua?”
“Iya. Syad, tapi aku udah coba buat lupain kamu kok, aku nyadar aku gak pantes buat kamu, aku gak secantik Anya.”
“Oh.. bagus deh kalau kamu nyadar.”
“Iya.”
Ya Allah, ternyata? Dia? Astagfirullah, Irsyad, kenapa kamu tega kayak gini sama aku?
“Oke Syad, aku bakalan lupain kamu.”
“Kamu, aku bakalan lupain kamu, Syad walaupun ini berat buat aku, ini demi kebaikan kamu, Maaf Syad, aku pergi.”
Aku pun menangis setiap mengingat kejadian itu.
Aku menulis sebuah puisi untuk dia yang berjudul “Kamu”
“Kamu”
Hey.. iya, kamu.
Kamu kenapa sih jauhin aku?
Aku tau kok, aku gak sempurna..
Aku jelek.. Gak seperti dia..
Aku tau..
Tapi, apakah ini jawaban atas semua rasa sayang aku ke kamu?
Iya Syad, aku juga bakalan berusaha melupakan mu ..
Walaupun menurutku, melupakan mu butuh waktuku seumur hidup.. aku bakalan berusaha..
Makasih Syad, atas luka yang telah kau beri
Makasih Syad
Maafkan atas perasaanku ini
Maaf.. Aku pergi
Pergi dengan serpihan hati yang patah karenamu
Alifia
Cerpen Karangan: Alifia Rahma
Facebook: Alifia Rahma (Smile)
Hay.. Namaku Alifia Rahma,Aku baru kelas 8 Smp :) Ini pertama kali nya aku membuat cerpen yang di post kan ke internet :) sebenarnya sihh, masih banyak cerpen karya aku yang tidak di post kan ke internet. Ini berdasarkan kisah nyata yang aku alami sendiri. :) Semoga kalian senang dengan novel karya kuu :) Thanks You :)

0 komentar:

Posting Komentar